Corona dan dunia Pendidikan

corona dan dunia pendidikan corona dan dunia pendidikan islam covid dan dunia pendidikan covid 19 dan dunia pendididkan covid dan dunia pendidikan      


Tak terasa Sang waktu terus berjalan begitu cepat hampir 1 tahun bangsa ini bergelut dengan virus corona, dimana perkembangan Virus corona semakin semakin hari semakin meningkat, upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat ternyata belum berjalan secara efektif, penggunaan masker,mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas nampaknya belum berjalan sebagaimana mestinya, tingkat kesadaran masyarakat untuk menerapkan 5 M belum muncul sepenuhnya, sehingga pemerintah harus mengeluarkan deregulasi yang menyangkut ketegasan dalam menerapkan 5 M tersebut.

     Kekuatan corona hampir memporakporandakan sisi kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang begitu terasa nyata, ekonomi hampir menghadapi resesi, tatanan sosial yang dibangun hampir luluh lantak, pendidikan terdampak begitu dahsyat, mekanisme politik hampir terhenti, kehidupan keagamaan hampir terkontaminasi, semua itu menjadi pemacu bagi kita untuk merefleksikan perbaikan keadaan yang perlu dilakukan. 

    Pendidikan yang terdampak langsung dari proses perkembangan virus corona tentu harus melakukan upaya sistematis dan terencana untuk berperanserta menghambat laju perkembangan virus corona, upaya itu tentunya harus mengacu pada deregulasi yang dikeluarkan pemerintah, supaya bisa beriringan dan bekerja secara simultan. Protokol kesehatan yang disusun dan di terapkan tentu harus mejandi perhatian tersendiri manakala sekolah mau melaksanakan proses pembelajaran seperti biasanya.

    Di sadari atau tidak proses pembelajaran tatap muka yang biasanya dilaksanakan terpaksa harus di hentikan sampai waktu yang belum bisa di tentukan, transformasi pengetahuan dan sikap terhadap siswa terpaksa harus dialihkan melalui mekanisme pembelajaran jarak jauh, dimana penguasaan teknologi menjadi satu keharusan yang dikuasai oleh guru dan siswanya. Proses ini tentunya berdampak pada tatanan pendidikan itu sendiri, banyak kendala yang dihadapi oleh guru, murid dan orang tua dalam melaksanakan pembalajaran jarak jauh (PJJ)/ Ketiadaan sinyal, kuota, dan handphone kadang menjadi kenyataan yang tidak bisa di pungkiri, apalagi bagi masyarakat di pedalaman atau perkampungan yang jauh dari pusat kota, ini menjadi kendala tersendiri.

    Belum lagi terjadinya proses pengalihan perhatian belajar siswa dari guru ke orang tua, mendorong terjadinya situasi yang tak menentu, kadang pembelajaran online yang dilaksanakan telah memyebabkan tingkat emosional orang tua menjadi kurang terkontrol ketika mereka harus membantu putr/putrinya dalam proses pembelajaran,  tingkat kejenuhan yang di alami oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran daring mendorong terjadinya penurunan signifikan katerlibatan siswa dalam proses pembelajaran, biaya operasional bagi sekolah apalagi sekolah swasta sangat berat dalam mempertahankan eksistensinya.

     Situasi ini harusnya menjadi perhatian tersendiri bagi pemerintah, sebagai pemegang deregulasi pendidikan, memang hal ini menjadi situasi delema, satu sisi pemerintah harus menjaga kjeselamatan masyarakat nya di sisi lain pemerintah pun harus menjaga indeks pengembangan sumber daya manusia. situasi ini menjadi kesulitan tersendiri bagi pemerintah untuk mengembalikan peroses pembelajaran sebagaimana biasanya. 

    Tinggal kita berharap, pelaksanaan vaksinasi yang di canangkan pemerintah semoga bisa menghentikan laju perkembangan virus corona dan mendorong proses pembelajaran tatap muka terlaksana sebagaimana biasanya. sehingga situasi dan kondisi berangsur kembali normal, tetapi ketika tercipta situasi normal pun, protokol kesehatan tetap harus dijaga, karena virus ini akan menjadi satu penyakit tersendiri.                  


Komentar